Kamis, 11 Mei 2017

puisi Jatuh Cinta Diam-Diam

Jatuh Cinta Diam-Diam

Ini bukan pertama kalinya rindu hadir, dan membawa getar-getar rasa yang ingin berlabuh.

Begitu hangat, hingga dinginpun tak ingin mendekat.

Dan itu kamu,
Yang dalam hening, kemudian datang, 
Yang dalam diam, lalu mencintaiku.

Aku tahu,
Dan akupun mencintaimu,,

Sepertinya ini akan jadi milik kita.
Tertawa pada hal-hal konyol,
Menangis pada hal-hal yang menyedihkan.

Berjalan bergandengan melewati keramaian, atau sesekali berlari menyusuri sepi.

Indah bukan??

Indah jika kita mampu untuk saling bicara.
Tak perlu lagi menjadi laki-laki dan perempuan yang mencuri pandang lewat sudut mata, dan tersipu malu saat kita saling tahu.

Lalu Dalam hening, rindu datang, dan diam-diam aku mencintaimu…

Wahai perempuan yang aku puja,
Yang sebelumnya aku cintai lewat tulisan-tulisan mesra.

Aku mendekatkan diriku untuk dapat kau lihat seutuhnya,
Dipelupuk mata yang merefleksikan dirimu, aku mengantarkan cinta.
Membuang rasa diam-diam, dan mendekatkan nyata.

0 komentar

Posting Komentar