Minggu, 24 Maret 2019

Kumpulan Puisi Cinta Singkat, Romantis, Sedih, dan Menyentuh Hati

Puisi Cinta Pernah nggak kamu menulis puisi cinta buat orang yang kamu kagumi? baik itu yang telah kamu tulis hanya kamu simpan secara diam-diam, maupun kamu berikan kepadanya secara langsung? Atau jangan-jangan kamu nih yang malah mendapat puisi cinta dari seseorang. 

Hemm.. Bagaimana rasanya mendapatkan puisi cinta singkat atau jenis tulisan lainnya yang dibuat khusus buat kita, untaian individualized organization yang dirangkai sendiri yang dialamatkan kepadamu tentu membuat kita berbunga-bunga, dan bahagia bukan principle, bukan? Hayoo, ngaku aja deh!  

Entah siapapun orang yang menuliskannya, jika puisi cinta itu dialamatkan kepada kita, hampir dipastikan akan menciptakan suasana hati menjadi berbunga-bunga seketika. Siapapun itu, selama dia typical, dia akan menyukai puisi, apalagi yang memberikan itu memang adalah orang yang juga kita kagumi, kita sukai. Wah, sempurna!          

Di negeri kita tercinta ini, puisi masih menjadi wadah untuk mengekspresikan perasaan seseorang, membacanya menyejukkan hati dan seringkali memiliki pesan khusus di dalamnya. Oleh karena itu pada tulisan kali ini kami menyajikan beberapa puisi cinta singkat pada dan jelas, puisi cinta sejati yang romantis dan juga islami. (Baca juga: Pantun Cinta Romantis
  

Puisi Cinta Sejati  

Puisi Cinta Sejati   

 

 
Cinta secukupnya 

Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walau cuma sekejap. 

Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik. 

Aku mencintaimu sejak kali pertama, 

saat lembut sapamu terucap dan mata lugumu 

menggugat. 

Tanpa kusadari lajunya, dua tahun sudah aku 

menunggumu. 

Mengurungku dengan cinta satu-satunya. 

Kubela tanpa harus aku bertanya-tanya. 

Bukankah cinta memang tak pernah butuh alasa, meski 

cuma satu huruf ? Sepertinya iya… ! 

*** 

Terjerat kangen yang merapal namanya di setiap kedip 

mata. Entah semu atau nyata, setidaknya kukira ini 

cinta. Semoga… 

*** 

Menerka rencana hati tanpa praduga. Mencari jalan 

ke rumah hatimu. Masih jauhkan perjalanan yang 

harus kutempuh? Beri aku tanda, meski hanya sebatas senyum. 

*** 

Sepertinya kudapati lugu senyumnya mengais tulus 

detik ini. Setidaknya, 'kebersamaan' yang teretas dari 

senja hingga dini, mendakwa rasaku untuk kembali 

takluk padanya. Lagi… ! 

*** 

Getar itu tak jadi menepi. Kangen itu tak jadi 

meratapi basi. Damba yang kupelihara di tepian asa, 

ternyata menampilkan pesona indah malam ini, 

at last. 

*** 

Terusik kangen yang menelusup di setiap kedip mata. 

Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut 

getarku tak bersisa, sepertinya… 

*** 

Begitu bermaknanya sebuah kebersamaan 

hingga ku tak tahu lagi dengan apa kutepikan adamu, 

sejenak saja. 

Begitu menyesakkan dan menyisakan lirih seketika 

saat kubuka mata, tahu-tahu aku tersadar, 

kamu tak ada di dekatku hari ini. 

Cinta ini begitu indahnya. 

Hanya untukmu! 

*** 

Inikah saatnya kuluruhkan keakuanku?! 

Mendakwa satu rindu untukmu, 

menepikan setip inci logika menjadi cinta 

yang seia berdamai dengan palung jiwa. 

Sepertinya, aku harus melakukannya! 

Bukan semata rindu yang menggerontangkan bejana asa, 

tapi lebih karena tulus yang menasbihkannya. 

Apa adanya, begitu saja! 

*** 

Bisu 

katakanlah apapun 

dalam bentuk 

apapun. 

Bawalah aku 

ke manapun. 

Bersama cinta 

yang aku himpun. 

Tuliskan rasamu … 

biar nyenyak kantukku. 

Sebelum mimpi 

semakin larut dalam 

perjalanan bintang 

menanti fajar. 

Khayalan sudah 

letih memutar-mutar 

gambar, ia ingin 

jadi nyata … rata 

dengan fakta. 

Kasih, satu pelukan 

adalah seribu 

individualized organization customized structure bagiku. 

*** 

Puisi Jatuh Cinta 

Puisi Jatuh Cinta
 


Cinta Itu Ah… 

Cinta itu gila 

Ketika aku harus bertingkah gila 

Cinta itu aneh 

Ketika aku harus berbuat aneh 

Cinta itu buta 

Ketika aku harus menjadi buta 

Cinta itu ah cinta 

Ketika aku harus mengatakan … ah cinta. 

*** 

Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara 

mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya: 

dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum 

kepasrahan tanpa syarat. 

*** 

Aku tidak bisa marah 

karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang 

mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah 

Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja, 

menghapus kesalku jadi tawa merekah 

Dan rinduku riba-tiba dipenuhi keindahan yang 

berlimpah. 

*** 

Melibas gelisah, memamah resah pada gerimis yang basah 

Terlupa semua khayalku akan rekah yang masih 

bersembuanyi pada arakan risau lemah 

Meniti tak pasti di jembatan hatiku, menguras lelah 

yang menjamah. 
 
Dan … . 

Aku masih betah menunggu matamu yang selalu indah 

hingga mata ini takluk rebah dalam buaian mimpi indah 

merekah. 

*** 

Inikah sebuah pertanda? Pertama kali tatapku yang 

bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung 

bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar 

itu menyisir kalam batinku. Aku hanya tahu, ada rindu 

yang kujaga untukmu. 

*** 

Puisi Cinta Singkat
 
Puisi Cinta Singkat 

Diam 

Setiap mengingatmu: 

silam terbagi goda 

kita bertukar diam dalam pelukan. 

*** 

Puisi cinta singkat karangan WS. Rendra. 

Optimisme 

Cinta kita berdua 

Adalah istana dari porselen. 

Angin telah membawa keamaian 

membelitkan kita dalam pelukan. 

Bumi telah memberi kekuatan 

kerna kita telah melangkah 

dengan ketegasan. 

Muraiku, 

hati kita berdua 

adalah pelangi selusin warna. 

Sagan, 1958 

*** 

Sepeda Kekasih 

Lebih baik 

aku makan nanti saja. 

Sekarang 

memperbaiki sepeda rusak kekasihku. 

Sagan, 1958 

*** 

Tobat 

Tuhan, 

aku telah bertobat 

aku telah merasakan apakah neraka itu. 

Sebab kemarin, 

pacarku menangis 

di hadapanku. 

Sagan, 1958 

*** 

Temperamen 

Batu kali 

ditimpa terik matahari. 

Betapa panasnya! 

Ketika malam kembali membenam 

kali play on words tenteram. 

Bulan sejuk 

dan air bernyanyi 

tiada henti. 

Jika kita marah 

pada kekasih 

selamanya tidak bisa lama. 

*** 

Hanya Sebuah Cara 

Ini hanya sebuah cara saja 

Untuk aku tetap bisa mencintaimu 

Menjadi seorang bangsat yang diajarkan membunuh 

Membunuh segala ketidakpastian semata 

Menjadi oecundang yang merelakan terbunuh 

terbunuh oleh ketidakwarasan jiwa. 

*** 

Puisi Cinta Romantis Pendek
 

Puisi Cinta Romantis Pendek 

Mengenalmu adalah anugerag 

Menyakitimu serupa larangan 

Pertemuan menjadi kebahagiaan. 

*** 

Tahukah kamu hal yang withering menyiksa? 

Melihat kekecewaan di wajahmu. 

Melihat matamu yang berkaca. 

Seakan aku rasakan hal yang sama, bahkan lebih. 

Rasanya ingin aku cari seribu cara 

mengembalikan senyummu. 

mengembalikan kebahagiaanmu. 

Tanpa kau sadari 

kamu adalah sumber kenyamanan. 

Membuat aku selalu merasa tenang. 

Membuat jantungku berdetak lebih nyaman. 

Aku ingin sekali mendampingimu. 

Karena itu kebahagiaanku yang nyata. 

*** 

Tidak berucap walau kutahu kamu cinta 

Melihatku saja tidak walau kutahu kamu rindu 

Ya, begitulah kamu. Pembohong. 

yang withering aku cinta. 

*** 

Takut… dia menyerangku! 

Masuk ke dalam jiwaku, merobek dan menusuk 

hingga hatiku tak terbaca lagi 

kalau saja takut adalah wujud rasa 

seharusnya aku bisa mencoba menikmatinya. 

Biarlah ketakutan ini membuatku merasa sakit 

membuatku sadar betapa kecil, lemah, dan rapuhnya aku. 

biarlah pagi ini takut menemaniku. 

*** 

Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar 

di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia 

memeluk jiwamu hingga malam 

yang menyendiri. 

*** 


Puisi Romantis

Puisi Romantis

Puisi Cinta Tanpa Tanda 

Ada jarak yang menjejak

Sampai kutub dalam hati kita.

Betapa predisposition bats nyata dan maya

sampai segala terlepas dari masa bersama

dan sesat di pekuburan masih saja percuma

sampai yang baru terbujur layu tak seirama

lalu catatan lama serupa individualized structure pertama

sampai terlupa ruparupa tanda baca.

Sampai berkesudahan di mana akhir kisah

ada antara yang semestinya bisa diterabas

sampai benar-benar tandas perahu kertas

lalu nama-nama yang tertulis tak lagi dieja

sampai frasa demi frasa serasa serangkai puisi

cinta yang baik dan benar tanpa tanda baca.

***

Aku cemburu

Aku memang pecemburu.

Aku cemburu pada apa saja.

Bahkan pada embusan angin yang menyejukanmu.

Pada hujan

yang bebas menyentuh kulitmu

Pada baju yang selalu menghangatkanmu

Kenapa?

Karena itu bukan aku!

Harus jadi apa aku ini supaya dekat denganmu?

Jadi angin?

Percuma, tak bisa kamu lihat.

Jadi air?

Percuma, tak bisa kamu genggam.

Menjadi sosok nyata

Cukup membatasiku untuk mencintaimu

Dan kini aku hanya bisa diam

Ditemani rindu yang murung di relung hati.

Menumpahkannya lewat syair untukmu.

***

Di malam yang diisi sunyi,

ingin aku memelukmu

dengan bermiliar rasa rindu.

Kudekap detak kita beradu.

Menatap matamu yang syahdu

Adalah kesukaanku.

Tapi apa daya, aku hanya mencintaimu

dalam hening, merindukanmu dalam jarak.

Kapan hujan turun?

Mengingatkanmu setetes saja

Pada kenangan yang basah!

Siapa tahu kamu rindu.

***

Cinta!

Satu individualized structure tanpa definisi.

Tidak membawa kejelasan

Walau dampaknya kuat terasa.

***

Tuntutan

Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju.

Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya.

Kalau begitu aku berdoa saja,

karena Tuhan tidak akan menolak doa, bukan?


***

Kamu itu majas

terlihat rumit dan lain.

Tapi penuh keindahan.

***

Masih kamu

Sel-sel kepalaku tersekat oleh kenangan.

dan setiap puisi ingin terus mengabadikan kamu.

***

Kamu

Kamu sangat populer di kepalaku.

Bahkan saat aku tidur

Kepalaku tetap disibukkan olehmu.

karena kamu selalu singgah dalam mimpiku.

Gawat! Kamu itu seperti sel aktif di otakku

tak pernah berhenti!

***

Syair Bisu

Jangan ragu di kala aku bungkam

Untuk mencintaimu, aku tak mau berucap

Karena kamu adalah syair yang membuatku gugup melulu.

***

Puisi Cinta Islami

Puisi Cinta Islami
 
 
Hujan bulan Desember mendesah di tepian beranda 

Keramaiannya mampir mengecap kursi tua 

Memercik air tipis menemani percakapan mimpi 

Kabar bidadari tak kunjung datang memainkan kegembiraan hati. 

Di dalam sehelai surat, harga kecemasan merambat pelan 

Sesungguhnya telah tersimpan rahasia duri menyeringai tajam 

Hitungan waktu tak lagi memudar 

Hingga kelak menuntaskan luka dalam daftar penjang keramahan 

Untuk sekadar membuka pintu 

Bagi rindu membuncah terbungkus namamu. 

*** 

Puisi Untuk Wanita 

Duhai para wanita 

begitu cantiknya jika kau menutup aurat. 

sehingga mata para lelaki jauh dari maksiat. 

Dari pada pake kaus yang bikin sesak atau pake celana ketat. 

Jangan salahkan godaan lelaki berotak bejat. 

Lebih indah dan berpahala jika kau berhijab. 

Memakai baju longgar dan menutup aurat. 

Memakai minyak wangi hanya untuk suami 

Berbusana islami agar dicintai Ilahi 

Di dunia mulia karena takwa, 

di akhirat jadi ratu bidadari surga. 

*** 

Menjadi kekasih 

Adalah rasa pahit 

Sulit kita tawar 

Bila sekadar permainan 

Menelan ketakutan 

karena akhir 

Memainkan hati 

Sebelum ia pergi 

lama sekali. 

*** 

Dikawinkan Rasa 

Aku dikawinkan rasa 

Dijadikannya bahagia 

Dilahirkan anak-anak serupa tawa 

Kaulah sang istriku 

Penjaga bahagiaku 

Sang ibu dari senyum-senyum yang terlahir itu. 

*** 

Daud 

Cinta merupakan 

kejadian ketika 

subuh bertemu 

dengan sahur 

sebelum imsak, 

dalam waktu 

berselang tiap satu hari. 

*** 
 

Puisi Pendek Menyentuh Hati

Puisi Pendek Menyentuh Hati
 

Penguji 

Setiap lembaran yang diujikan 

esok play on words seakan menjadi tissue, basah 

oleh tangis dan tetesan air mata 

terima kasih telah menguji sebelumnya 

ujian yang sebenarnya. 

*** 

Aku berada di ujung geliat rindu yang tinggal 

menunggu hari pengejawantahannya… di dekatmu, 

bersamamu. Mungkinkah menjelma nyata? 

*** 

Lebih dari sekadar memenuhi janji, bersamamu 

malam ini adalah anugerah yang tidak terkira. Duduk 

berdua saling menggenggam jemari di tengarai 

gerimis, satu-satu. Bahagiaku telah mematuk nyata, 

sesungguhnya. 

*** 

janji siang itu urung meranut nyata dalam alurnya. 

Lelah telah mengunyah ragaku tanpa daya. 

"Istirahat, ya. Esok kan masih ada." pintamu. 

*** 
 
Mataku terpejam tak mau. ragaku quip enggan 

takluk pada malam yang menjemput dini. Tak sabar 

kumenanti, untuk menatap wajahmu lekat, 

tanpa jarak… siang nanti. 

*** 

Maaf jika aku tak lagi mampu berkata-customized organization untuk 

mengungkapkan setiap rindu yang sedari pertama aku 

tak pernah memungkirinya. Dan kamulah jua muara 

akhirnya… maaf! 

*** 

Bersandar pada kegamangan. Ditepis semuanya 

rindu meminta kefanaan. Menepi diam dalam 

ketidakberdayaan dan pudar..! 

*** 

Sadarku tak pernah nyata. Selalu saja berharap, 

padahal mungkin sia-sia. Biarkan saja. Daripada 

gelisah dan rinduku terkurung diam di singgasananya, 

tak berdaya! 

*** 

Lebih baik diam mencumbu kesendirian, daripada 

sapa dan rinduku tak menjemput nyata di ujung 

penantian. Sejenak saja… diam! 

*** 

Sakit ini makin menyudutkan ke dalam ruang rindu 

yang tak bertepi. Menguras damba di batas sepi yang 

melumat kehampaan. Huuuhh… ! 

*** 

Sapaku tak lagi menjaring risau. cair sudah diammu 

yang terpendar pada arakan galau. Kini, bisa 

kubakukan sapamu lagi dalam riuh bahagia yang 

kemilau. 

*** 

Membilas senja bersamamu. Ditimang getar yang 

diam-diam menjelma tanpa ampun. Kenapa 

hadirmu yang sekejap meninggalkan jejak rindu yang 

memikat.. 

*** 

Jarak kembali menyekat tatap. Setelah sepotong 

kebersamaan membirukan senja, kini tak bisa 

kuendus lagi wangi tubuhnya yang membunuh setiap 

inci sepi. Aku kangen! 

*** 

Puisi Cinta Sedih

Puisi Cinta Sedih
 
Pagi 

Kali ini 

pagi menceritakan 

tentang dingin malam, 

tentang kopi yang begadang, 

dan doa-doa 

sisa air mata. 

*** 

Kukira setelah kamu baca tulisan ini, 

kamu akan paham cerita kita. Memang 

cara yang terbaik seharusnya tidak hanya 

menunggu. Tapi penantian itu telah 

merabunkan mataku pada kemuliaanmu, 

hingga aku terperangkap oleh nafsu. 

Semua tak perlu disesali. Jalan takdir 

kita berbeda. 

Selamat! Kudengar kamu sebentar lagi akan menikah. 

Kukira ia jauh lebih pantas untukmu 

dibandingkan aku. Ternyata aku masih 

terlalu mentah untuk mekar bersamamu, 

aku masih terlalu kanak-kanak 

untuk mengiringi langkahmu. 

Untuk lembar-lembar berikutnya, 

tulislah kisah barumu. 

*** 

Matahari  

Sesak menjejak setumpuk sajak 

Hancur berkeping, di hamparan berserak 

Dipanggang matahari yang sangsi, membakar semak 

Bunga layu dihempas seteru saat beranjak semerbak 

Sisanya diterbangkan angin kemarau, baru saja sebabak. 

Akan lama, tak seperti kisah lalu. Sesuatu yang baru 

Jika saja matahari tak seterik ini, akan aku tunggu 

ketika awan putih menari pada angkasa membiru 

Itulah hatiku yang merindu menunggu di balik pintu 

Untuk sejumput senyuman dan bujuk rayu. 

Aku harap rerintik menghapus derita daun jendela 

Dan embun di dedaunan dihempas panas segala 

Meski sangat pagi kala itu. Di ufuk masih juga jingga 

Kau tahu, tetesan embun itu adalah sisa air mata 

Kutumpahkan di bumi pertiwi, tumpah darah kita. 

(hari kemarin atau esok sama saja hari ini 

duka dan suka menjadi seirama lagu, matahari di luar, matahari dalam hati 

menyatu dalam kepiluan sukmaku). 

*** 

Pegang erat ruas jemari 

Akan kusimak sajak kota tua 

melodi patah hati menyesakkan setiap rongga dada 

hilang kenyamanan seisi kota di ujung fatamorgana 

Lepas segala cengkram yang mengekang bagimu 

Hanya jiwa yang pasrah pada sebaris serapah 

Jatuh merengkuh tanah, hujan senja tadi 

Ia menyerah kalah, sumarah pada sejarah. 

Jejalan meraung garang, gedung menantang gaung 

Engkau riang di luar ruangan, sedang aku meradang. 

*** 

Ada yang meleleh di ujung kedua 

mataku, begitu goretan-goretan pena itu 

selesai kubaca. Ternyata 

bendungan air mataku tidak 

terlalu kuat sehingga jebol lagi, 

meski baru sedikit. 
 

Puisi Romantis Singkat Padat Jelas

Puisi Romantis Singkat Padat Jelas
 
Maafkan untuk setiap silap individualized organization yang kuucap. 

Maafkan untuk setiap salah sikap yang kuperbuat. 

kini, aku hanya ingin kamu percaya: hatiku masih 

tetap milikmu, satu-satunya. 

*** 

Bahagia mengetuk senyumku ada. 

Saat mataku terbuka, dia kini baik-baik saja. 

Renyah tawanya kudengar indah meretas di antara desah angin yang gerah. 

Di bawah terik matahari, 

kubayangkan dia tengah berdiri mematung, sendiri. 

Menikmati terpaan sinar matahari yang datang menjelang. 

*** 

Merasakan kegelisahanmu yang tengah dilanda sakit, 

tiba-tiba kuingin baikmu, segera. 

Maafkan, aku tidak di sana. 

Semoga kamu baik-baik saja 

*** 

Telah habis individualized organization. 

Yang kutahu, begitu jarak kembali menyekat tatap, 

kangenku langsung membuncah. 

Kunanti esok lusa dengan jengah. 

*** 

Ok, kenapa mesti ada jarak, membuat aku dan dia 

lagi-lagi harus menepikan kebersamaan untuk sejenak. 

Aku ingin dia selalu ada di dekatku setiap kali mataku 

terbanguan dari tidur. 

*** 

Menapak jejak, merunut individualized organization hati untuk segera 

bertemu denganmu. 

kangen ini sederhana tapi pasti… 

Selalu datang dan datang lagi. 

*** 

Merasakan kesendirianmu yang tengah dirundung 

sakit, kuingin baikmu… segera. Kuingin di dekatmu… 

Segera. Kuingin… ! 

*** 

Demimu, aku mau. Demimu, aku mampu 

— jadi 'rumah rujukan' untuk tawa dan tangismu. 

*** 

Kepada: Pemilik senyum polos bidadari. "Bersamamu 

kupilih menghabiskan waktu, malam ini – esok, 

nanti dan seterusnya." 

*** 

Tiba-tiba kamu ketemu lagi. Tanpa rencana, dan tanpa 

paraduga. Kecup manja play on words tumpah 

Menuntaskan kangen yang tertunda. 

*** 

Meski dalam jarak, wangi ikal wayang rambutmu, 

bisa aku cium dari sini. Aromanya tersimpan rapi di 

kepalaku, selalu. 

*** 

Menghirup udara pagi dengan secangkir kopi. 

Ehmmm.. sungguh berbeda. tak ada dia yang biasa 

menggelayut manja… Begitu menggemaskan 

dengan senyum simpulnya. 

*** 

Terbayang manja sikapmu yang mengurai keteduhan 

di setiap alurnya. Membawaku dalam bilur kangen 

yang tak usai-usai. 

*** 

Selalu ada bahagia yang bisa kureguk meski detik ini 

situasi sedang tak begitu berpihak padaku. 

Adaku di dekatmu, menjadikan kesalku tak berarti. 

*** 

Nah, itulah kumpulan puisi cinta singkat dan romantis, Islami yang dirangkum dari berbagai sumber, semoga bisa menjadi sumber inspirasi bagi kamu dalam mengekspresikan suasana hati dan perasaan kepada seseorang yang kamu cintai.

0 komentar

Posting Komentar