Sabtu, 06 Mei 2017

Kumpulan Puisi Ibu Ungkapan Untuk Bunda Tersayang

Ibu
    Wanita Hebat
    Setiap kali bertemu kau memelukku,
    senyummu terlalu kekar tuk kenal duka,
    tengadah padaku pada bulan merah jambu.
    Kau memberiku berjuta pesan
    tetap menjadi sederhana tuk kuasai dunia,
    untuk hidup dari kehidupan agan-angan yang gemerlap,
    gembira dari kemayaan riang,
    kau memberiku berjuta nasehat
    untuk tidak ini dan tidak itu,
    tapi harus begini dan begitu,
    terima kasih..
    Kau memukul aku karena melawan
    kuingat rotang itu,,
    rotang yang selalu kau katakan ada obat di hujungnya,
    hai ibu kini aku sudah dewasa
    semua yang kau mau sudah ku turuti..
    Terima kasih ibu..
    Satu jika kau tak bersendal
    akan kuberikan sendal berlapis emas itu..
    Untuk lindungi surgaku.
    Cahaya Dalam Rumah
    aku melihat langit menyeka bulir sendu air mata
    ketika malam seakan hilang rupa diwajahnya
    : padahal kebiasaannya adalah tersenyum lembut saat menatapku
    namun, hanya muram yang kini ia bisa bagi denganku
    aku mulai dihujani pertanyaan-pertanyaan risau
    bikin angin semakin keras mendesau
    berlari, mencari celah jawaban Tuhan
    yang mungkin sudah tertulis pada dahan-dahan
    lalu, sedetik-dua kutermangu di sudut qalbu
    tiba-tiba lirih kudengar ada yang bercakap disebalik dadaku
    : “adalah sepasang pintu surga menantimu, o…kekasih,
    mereka begitu dekat, selalu berharap kau selamat,
    lalu do’a-do’a mereka mencakar segala gusar,
    meredamkannya bagai deras air yang mengular,
    maka kumohon pulanglah dulu, o…kekasih,
    basuhi kerinduan mereka dengan kelembutan dan asih.”
    aku tertegun, menderas air mataku
    kutengadahkan kedua tanganku
    berharap sepasang pintu surga terus terbuka
    sampai saat nanti aku memasukinya
    wahai ibu… ayah…
    segera ku basuhi segala kerinduan
    kita rajut lagi kebersamaan
    kemudian kita sulut cahaya dalam rumah
    melukisnya menjadi serupa Jannah.
    Bocah Nakal
    Ku tatap wajahmu di keremangan malam
    Wajah tuamu yang mulai kusam
    Kulihat dengan jelas kerut keningmu
    Yang dulu tak pernah tampak
    Tangan mu yang kuat
    Kian lemah seiring usia
    Langkah mu yang dulu tegap
    Kini rapuh dan membungkuk
    Maafkan aku ibu
    Di saat semua orang berfikir aku telah dewasa
    Aku masih jadi bocah nakal pembuat ulah
    Aku masih menyuguhkanmu cerita duka
    Yang kelak akan jadi gurauan manja
    Kala aku jadi anakmu yang berguna
    Keluarga Kecilku
    Senyum manis mereka selalu membuat ku semangat
    Kasih sayang mereka tidak pernah lepas dari ku
    Ibu yang selalu mendengar curhatku
    Ayah yang selalu memenuhi kebutuhanku
    Saudara yang selalu menghiburku
    Saatku jauh dari mereka aku rapuh
    Cinta mereka lebih dari segalanya
    Keluarga keciku…
    Kita memang tidak memiliki harta yang banyak
    Tapi kebersamaan kita jauh lebih indah daripada semua itu
    Keluarga ku..
    Cinta dan kasih ku selalu ada sampai akhir hayatku
    Keluargaku
    Maafkan aku jika pernah melukai perasaan kalian
    Maafkan aku yang senantiasa meremehkan kalian
    Ku begitu sempurna saat didekat kalian.
    Kasih Ibu
    Banyak perjuangan kau lalui demiku.
    Banyak waktu kau sisihkan untukku.
    Setengah mati kau berjuang untukku.
    Ku dengar dalam setiap do’amu.
    Saat ku tersadar ku telah menyakiti hatimu.
    Ia berkata “Ya Tuhanku berikanlah yang terbaik untuk anakku..”
    Aku terpaku mendengar do’a yang kau lontarkan untukku.
    Yakinkah aku bila besar nanti? aku bisa membalas jasamu?
    Oh ibu….
    Terimakasih ibu atas jasamu selama ini.

    Ibuku Sayang
    Biar duri-duri dan tajamnyanya
    kerikil jalananan
    Selalu haus akan darah tapakmu,
    Kau terus berlari demi hari
    hadapan untuk anak-anak mu
    Tiap lembaran hari kau lukis
    pelangi untukku ibu,
    Bila aku telah tertawa itu cukup
    penawar letihmu
    Aku selalu kau buat ceria ibu!
    Tanpa pernah kutau kalau
    keringat
    dan darah mengalir disepanjang
    jalan kau gendong aku.
    Ibuku sayang…
    Di jalan ini aku dewasa dalam
    tulusnya kasihmu
    Aku tumbuh
    menguras mekarmu
    kiranya dunia ini akan bisa ku
    genggam ibu…
    Namun besarnya kasih sayangmu
    tak kan
    jua mampu
    kupeluk,
    tak kan mampu ibu…
    Ibuku sayang…
    Kasihmu yang tiada tara,hingga
    sampai detik ini tak lelah kau
    bentengi aku dengan doa-doa
    sucimu
    Di iringi rinai bening air matamu
    kau Mengemis di pintu arasy
    Ya allah…
    ‘Lindungilah anakku’
    Untukmu kadang lupa kau pinta
    Dengan apa kan ku imbangi
    kasihmu ibu?
    Kiranya dunia inipun kan
    jadimilikku
    Aku hanya akan bangga jadi
    anakmu
    Akan ku Coba merangkai seluruh waktuku
    yang tersisa
    Untuk memberi hari-hari bahagia
    untukmu ibu,
    Namun jasamu hanya syorga yang akan mampu
    membalasnya.
    Ibu
    Ibu,,,,
    Tolong maafkan anakmu yg bodoh ini, yg tidak bisa berjalan tanpamu, tidak bisa berjalan tanpamu, dan tidak bisa hidup tanpamu,,

    Maafkan aku karena aku tidak pernah mau mendengarkn semuj nasihatmu, selalu berbohong padamu, dan selalu menyakiti hatimu yg suci dan tulus,,

    Aku memang anak yg bodoh dan jahat, aku menyesal karena telah berdosa padamu, dosaku padamu sudah terlalu banyak bahkan jika seluruh alam semesta ini ku berikan padamu tidak

    cukup untuk menebus dosa2ku padamu yg sudah terlalu banyak, aku memang jahat karena selu membuatmu menangis, membuat air matamu yg suci selalu menetes,,

    Aku mohon ampunilah dosaku padamu ibu, apapun kan kulakukan jika itu bisa membuatmu bahagia bahkan nyawaku pun akan kuberikan jika kau memintanya,,,
    Kau adalah segalanya bagiku, karena kaulah yg membuatku terus berjuang,,,
    Permintaan Maaf
    Engkau telah banyak berkorban untuk ku
    Engkau berjuang antara hidup dan mati untuk ku
    Engkau tidak pernah meminta ku balasan yang lebih atas semua perlakuan mu kepada ku
    Engkau menyayangi ku dengan tulus dan sepenuh hati

    Tidak terasa,semua berlalu begitu saja
    Semua kenangan terlewatkan begitu cepat dan tidak dapat terulang kembali
    Aku akui,aku menyesal. Menyesal dengan semua perbuatan ku kepada mu
    Aku telah mengecewakan mu dengan setiap perkataan yang ku lontar kan kepada mu

    Perkataan yang sangat menusuk hati mu begitu dalam
    Masa tua mu telah habis begitu saja tanpa hadirnya diri ku di samping mu
    Saat ajal telah mendekat, kau terus mencari-cari dimana keberadaan ku
    Kau ingin aku ada disamping mu hingga mata mu terpejam untuk selama-lama nya

    Namun,diri ku tidak kunjung datang menemui mu yang telah terbaring lemah tak berdaya
    Aku tetap tidak perduli dengan kondisi mu yang seperti ini
    Sampai akhirnya,terdengar kabar bahwa diri mu telah tiada
    Fikiran ku melayang-layang membayang kan wajahmu

    Aku minta maaf,aku minta maaf atas semua kesalahanku kepada mu
    Aku minta maaf,atas perkataan perih yang menusuk tajam hati mu
    Aku minta maaf,telah mengecawakan bahkan mengabaikan mu seperti ini
    Aku minta maaf,karena semua harapan mu telah pupus karena ku

    Namun,apa daya diri ku..
    Meminta maaf kepada mu yang telah tidak bernyawa lagi
    Tangan mu,sudah tidak bisa menghapus air mata ku
    Maaf kan aku Ibu,maaf kan aku..

    Ketika Senja Berakhir Pudar
    Aku menapaki jalan terjal nan tajam..
    Perih …. sakit…
    Sungguh, aku tak berpura..
    Itu yang ku rasakan…
    Aku tak kuasa..
    Sungguh, aku tak kuasa…

    Ketika senja beranjak pudar..
    Derai air ini mengalir…
    Deras.. dan semakin deras..
    Ini bukan sembarang air,
    Ini air kepedihan, air yang mewakili suasana hatiku saat itu..
    Saat itu, 25 Juli 2011
    Ketika senja beranjak pudar..

    Ibu…
    Bibirku bergetar hebat kala ku bisikkan kata itu..
    Singkat, namun bermakna dalam..
    Sungguh, aku berusaha tegar..
    Aku mencoba berdiri..
    Aku mencoba tersenyum..
    Disaat mereka memandangku iba..
    Disaat mereka memelukku penuh haru..
    Dan disaat mereka membisikkan kalimat, “Beliau telah bahagia bersamaNya”

    Ketika senja beranjak pudar…
    Ketika itu pula jiwa ragaku rapuh, lemah..
    aku terjatuh, aku menahan perih yang luar biasa..

    Tuhan,
    inikah takdirku?
    takdir yang sama sekali tak kuharapkan,
    Kehilangan 2 sandaran dalam hidupku..

    Ayah..
    Ibu…
    secepat inikah kalian meninggalkan putra putrimu?
    Sungguh, aku tak kuasa membendung derai air mata ini..

    Tuhan, kuatkanlah aku …
    Tuhan, peluklah diriku..
    Agar aku tetap dapat berdiri,
    Meskipun sesungguhnya aku tak mampu lagi tuk menopang tubuh rapuh ini..
    Ketika senja beranjak pudar,
    Ketika adzan maghrib perlahan di kumandangkan,
    Ketika sang surya berganti menjadi ribuan bintang,
    Dan ketika itu pula samar-samar ku pandang wajahnya di ujung sana,
    Cantik, sangat cantik..
    Sungguh menawan mengenakan gaun putih suci nan indah..

    “Ibu…” Bisikku sendu..
    Ia tersenyum, tersenyum manis menatapku,
    lalu menghampiriku sembari berkata :
    ” Yang rukun ya sama kakak dan adik, jaga adikmu baik-baik ”
    Deras…
    Kali ini air mataku semakin deras mengalir ..
    Sangat deras…
    “Ibu………”
    Aku berteriak, aku berlari, aku berusaha mengejar bayangnya..
    Namun kemana?

    Selamat Jalan Mama
    Waktu yang begitu panjang
    Kulewati tanpa kasihmu
    Ingin rasanya hati ini merontah
    Mengapa hati ini tak bisa menggapaimu
    Mengapa aku tak bisa merasakan kasih sayang itu seperti mereka…???
    Bertahun aku menantimu
    Menanti pelukan hangatmu
    Setiap hari,setiap detik dihidupku
    Aku selalu berdoa agar suatu saat
    Kau bisa memanggilku Anakmu, dan
    Aku bisa memanggilmu Mama
    Hingga suatu saat kau dipembaringan
    Melawan sakit yang kau derita
    Kau memintaku untuk memanggilmu Mama
    Hati ini bahagia TUHAN
    Hingga tak sadar airmata membasahi pipiku
    Kau menjawab doaku sekian tahun
    Tapi mengapa disaat itupun Mama harus pergi selamanya?
    Hatiku sempat menyalahkanMU Tuhan
    Tapi aku Percaya apa yang kau buat selalu indah pada waktunya
    Trima kasih Tuhan atas sosok Mama yang kau hadirkan dihidupku
    Trima kasih Mama telah melahirkanku
    Meski kau tak pernah membesarkan aku
    Tapi Cintamu tetap indah bagiku
    Selamat jalan Mama
    Aku sangat Mengasihimu.

    Wanita Itu Ibuku
    Wajahnya lembut, sedap dipandang mata
    tapi dia tidak secantik lady Diana,
    bagiku, kecantikannyalah yang bisa mengalahkan kecantikan bidadari surga.
    Tatapan matanya teduh, memancarkan kelembutan,
    Membawa ketenangan dan kenyamanan.
    Ya…wanita itu ibuku.

    Tidak….aku tidak akan membicarakan raganya,
    Aku akan selalu membicarakan kisah perjuangannya,
    Aku akan selalu mengenang semua jasa-jasanya,
    Yang selalu sabar dan setia,
    Mengajarkan aku mengeja dunia,
    Dari Alif sampai Ya, dari buta sampai bisa menatap segala.
    Ya…wanita itu ibu ku.

    Maaf kan aku IBU….
    Terkadang, aku acuhkan nasehatmu,
    Terkadang, aku sakiti hatimu,
    Terkadang, aku ambil kesenanganmu,
    Terkadang, aku selipkan rasa malu dihatimu,
    Tapi kau tak pernah mengingat semua itu,
    Kau anggap angin lalu, dan semua kekesalanmu, berubah menjadi doa untuk kebaikanku.
    Ya…wanita itu ibuku..

    Kau miliki ratusan bahkan ribuan anak,
    Yang telah dan kau didik setiap hari,
    Tapi aku tak pernah kau lupakan,
    Tapi aku tak pernah kau acuhkan,
    Kau selalu ingat untuk mengajarkan aku
    Membaca huruf demi huruf,kata demi kata, Bahasa manusia.
    Ya….wanita itu ibuku..

    Selalu akan ku kenang, selalu akan ku ingat,
    Dalam setiap doaku…
    “Ya Allah ya tuhanku, Ampunilah dosa ibu, dan kasihilah dia,sebagaimana dia telah mengasihi aku sewaktu kecil sampai aku menutup mata.”

    Kata-Kata Untuk Mama

    Kau membesarkanku dengan pengorbanan
    Kau membesarkanku dengan penuh rasa cinta
    Sungguh besar pengorbananmu untukku
    Sungguh besar rasa cintamu untukku
    Mama…
    Sembilan bulan kau mengandungku
    Dan sekarang…
    Aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang banyak sekali menyusahkanmu
    Mama…
    Maafkan aku yg slalu menyakitimu
    Maafkan aku yg slalu menyusahkanmu
    Maafkan aku yg belum bisa menjadi anak yg engkau cita citakan
    Tapi…
    Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi aku akan membuatmu bahagia
    dan…
    Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi seorang gadis yg engkau impikan
    Terimakasih Ma atas semua kasih sayang yg telah engkau berikan
    Semoga Allah menempatkanmu di syurga yang paling tinggi

    0 komentar

    Posting Komentar